Arsip Blog

Minggu, 07 November 2010

Kopassus Temukan 12 Mayat Lalu Kabur Dikejar Awan Panas Mendadak


Temukan 12 Mayat Terus Kabur Dikejar Awan Panas Mendadak -  radius_20km.jpg
twitter
Denah radius 5 km, 10 km, 15 km dan terakhir 20 kilometer per tanggal 5 November 2010
Temukan 12 Mayat Terus Kabur Dikejar Awan Panas Mendadak -  05112010_merapi5.jpg
tribunnews.com/iman suryanto
Denah 20 kilometer yang harus dijauhi oleh warga per tanggal 5 November 2010
Temukan 12 Mayat Terus Kabur Dikejar Awan Panas Mendadak -  20101105_iman_kepanikan_jogjakarta_0725_(11).JPG
tribunnews.com/iman suryanto
Temukan 12 Mayat Terus Kabur Dikejar Awan Panas Mendadak -  20101105_iman_kepanikan_jogjakarta_0725_(10).JPG
HinggaJumat pukul 06.00 letusan belum berhenti. Suara gemuruh letusan dentuman terus terdengar hingga radius 20 kilometer.

Tim evakuasi yang terdiri dari Kopassus TNI dan relawan saat menemukan 12 jenazah di Hargomulyo kecamatan Cangkringan langsung kabur karena hembusan awan panas datang tiba-tiba disertai suara gemuruh.

Mereka tunggang langgang menjauh walau semula akan mengangkat jenazah yang sudah ditemukan di kampung tersebut.

Sedangkan dusun Gronggong yang dikabarkan disapu awan panas hingga kini belum bisa dijangkau karena suasana masih mencekam. Warga dilarang mendekat ke Merapi hingga radius 20 kilometer dari puncak.

Hingga kini sudah belasan ribu pengungsi baru yang menuju Gor UII dan stadion Maguwo Harjo di Sleman yang memiliki kapasitas lebih besar.

Tenda, dapur dan MCK darurat masih dalam proses penyiapan untuk melayani lonjakan pengungsi yang mencapai belasan ribu jiwa.

Awan panas sebelumnya meluncur dari puncak merapi hingga 8 kilometer dan disinyalir mengarah ke selatan yaitu Sleman. Di Klaten dan Boyolali juga dilaporkan bau belerang sangat menyengat bersumber dari sungai sungai terdekat maupun hujan abu yang masih turun.

Facebooker dari kecamatan Srumbung, kecamatan Salam kabupaten Magelang juga mencekam. Listrik mati dan masih terjadi hujan pasir maupun kerikil dengan intensitas tebal. Petir menyambar-nyambar dan listrik padam. Banyak pepohonan roboh oleh tiupan angin maupun akibat tebalnya abu yang mengguyur.

Para twitter, facebooker, relawan yang biasa melaporkan dalam kondisi menit per menit terpaksa off karena mereka juga turut mengungsi dan menjauh. Hingga kini tim evakuasi belum berani mendekat ke puncak karena Merapi masih menyemburkan awan panas berbahaya.


Sumber : http://www.tribunnews.com/2010/11/05/temukan-12-mayat-terus-kabur-dikejar-awan-panas-mendadaksiapya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar